Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2015

Istilah dan fungsi alat-alat kesehatan

1 Surgical scissors ada 2 jenis yaitu lurus dan melengkung. Untuk menggunting dalam pembedahan Ciri2: lurus (ujung lancip), kyk gunting biasane Melengkung (mata gunting melengkung), gunting biasa tp bengkok

10 Hal yang Mesti Kamu Tahu Sebelum Masuk Farmas

Farmasi, begitu mendengar kata farmasi. Bagi orang-orang yang belum mengenal begitu mendalam tentang farmasi mungkin akan berkata “weehh keren”, “enak tuh jurusannya, pakek jas lab”, “weh kerjanya tentang obat-obatan, mateb”, “weh calon mantu idaman” dsb. Tapi nyatanya ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui tentang kehidupan seorang farmasi atau sebelum lo masuk jurusan farmasi. Cek it out!

PERANAN, FUNGSI, DAN TUGAS APOTEKER DI APOTEK

A.     Apotek Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian, penyaluran  sediaan farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Pengertian ini  didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan RI  No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian  Izin Apotek. Pekerjaan kefarmasian menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu  meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan,  pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter,  pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional  harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan  sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. B.      Apoteker Menurut Kepmenkes No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan  Kefarmasian di Apotek,  A poteker adalah sarjana farmasi

Tanpa Apoteker Tanpa Praktek

                 Sesuai dengan namanya, apotek merupakan tempat pelayanan kefarmasian utama bagi apoteker. Kebijakan tak ada layanan tanpa apoteker bagi apoteker merupakan kebijakan strategis yang   harus didukung oleh semua anggota Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Kebijakan ini hanya dapat dipenuhi apabila apoteker-apoteker yang baru dihasilkan sudah kompeten dalam menjalankan tugas layanan profesional kefarmasian di apotek dan mempunyai motivasi yang memadai.                                    Transformasi apoteker yang sudah senior yang secara sosial sudah mapan tidak akan banyak dampaknya. Untuk menghasilkan apoteker baru kompeten, diperlukan transformasi sistem pendidikan profesi apoteker terutama untuk mendukung pelayanan profesi apoteker di apotek. Transformasi harus didasarkan