PENGERTIAN TABLET
TABLET (MENURUT FI III)
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat
tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang,
zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
TABLET (MENURUT FI IV)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
Tablet
merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling banyak tantangannya didalam
mendesain dan membuatnya. Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas
penuh dan dapat dipercaya dari obat yang sukar dibasahi dan melarutkannya
lambat, begitu juga kesukaran untuk mendapatkan kekompakan kahesi yang baik
dari zat amorf atau gumpalan. Namun demikian, walaupun obat tersebut baik
kempanya, melarutnya, dan tidak mempunyai masalah bioavailabilitas, mendesain
dan memproduksi obat itu masih penuh tantangan, sebab masih banyak tujuan
bersaing dari bentuk sediaan ini.
TABLET MENURUT
IMO
Tablet adalah
sediaan padat ,dibuat secara kempa cetak,berbentuk rata atau
cembungrangkap,umumnya bulat,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa bahan tambahan.
1.2. Ukuran Tablet
· Menurut R. Voigt
- garis tengah pada umumnya 15-17 mm
- bobot tablet pada umunya 0,1 g-1g
· Menurut Lachman
- tablet oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inci
- berat tablet berkisar antara 120-700 mg ≥ 800 mg
- diameternya 1/4-7/6 inci
· Menurut Dom Martin
- 1/8-1 1/5 inci
· Menurut FI III
- kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3
kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet
1.3 Kriteria Tablet
Suatu tablet harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
· harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi
persyaratan
· harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil
· keadaan fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau
mekanik
· keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan
· harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan
· bebas dari kerusakan fisik
· stabilitas kimiawi dan fisik cukup lama selama penyimpanan
· zat aktif harus dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu
· tablet memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku
1.4 Kegunaan Tablet
· Untuk pengobatan lokal
- tablet
untuk vagina, digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon lokal
- tablet
untuk mulut dan tenggorokan
· Untuk pengobatan sistemik
- tablet langsung ditelan
- tablet buccal : antara gigi dan gusi
- tablet sublingual : di bawah lidah
- tablet implantasi : di bawah kulit badan
1.5 Komposisi Tablet
a. Zat
pengikat(binder)
Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak,dapat
merekat.Biasanya yang digunakan adalah mucilago Gummi Arabici 10 -20 %(panas
solutio Mythylcellulosum 5%).
b. Zat penghancur(disinterogator)
Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya
yang digunakan adalah amilum manihot kering,gelatinum,agar – agar, natrium
alginat.
c. Zat pelicin(lubricant)
Dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan(matrys).Biasanya
digunakan talkum 5 %,Magnesium stearas,Acidum Stearicum.
d. Zat pengisi (diluent)
Dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet.biasanya
digunakan Saccharum lactis,Amylum manihot,calcii phospas,calcii carbonas dan
zat lain yang cocok.
e. Zat penyalut
Untuk maksud dan tujuan tertentu
tablet disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya berwarna atau tidak.
· Tablet bersalut gula (sugar coating)
Tablet ini sering disebut
dragee.Menggunakan penyalut larutan gula.
· Tablet bersalut kempa (press coating)
Sering disebut tablet dalam
tablet.menggunakan granul halus kering yang dikempa
di sekitar tablet ini.
· Tablet bersalut selaput (film coating)
Tablet ini dilapisi selaput tipis
dengan zat penyalut yang dikenakan atau disemprotkan pada tablet.
· Tablet bersalut enterik (enteric coating)
Mengunakan campuran serbuk lilin
karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh – tumbuhan dari agar – agar atau
kulit pohon elm.
SYARAT TABLET
a. Memenuhi keseragaman ukuran
b. Memenuhi keseragaman bobot
c. Memenuhi waktu hancur
d. Memenuhi keseragaman isi zat berkhasiat
e. Memenuhi waktu larut (dissolution test)
KEUNGGULAN TABLET
a) cepat dapat dilayani di apotik, karena sudah tersedia dan
tidak perlu diracik dahulu
b) mudah disimpan (stabil) dan dibawa
c) lebih mudah menelan tablet daripada puyer (sebagian besar
orang)
KERUGIAN TABLET
a) komposisi dan dosis belum tentu sesuai kebutuhan penderita
b) waktu disintegrasi dan disolusi bila tidak memenuhi syarat,
maka kadar obat plasma tidak tercapai
JENIS SEDIAAN
TABLET
· Berdasarkan prinsip pembuatan, tablet terdiri atas :
1. Tablet Kempa
Dibuat dengan cara pengempaan dengan
memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan
baja.
2. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa
serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kepadatan tablet
tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak
tergantung pada kekuatan yang diberikan.
· Berdasarkan tujuan penggunaan, tablet
terdiri atas :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran Pencernaan
a. Tablet Konvensional Biasa
Tablet yang dibuat atau dikempa
dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri
atau kombinasi dengan bahan eksipien seperti :
- pengisi (memberi bentuk) : laktosa
- pengikat (memberi adhesivitas atau kelekatan saat bertemu
saluran cerna) : amylum, gelatin, tragakan
- desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
b. Tablet Kempa Multi atau Kempa Ganda
Adalah tablet
konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus kompresi tunggal sehingga
tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih lapisan. Disebut juga sebagai
tablet berlapis. Keuntungannya dapt memisahkan zat aktif yang inkompatibel
(tidak tersatukan).
c. Tablet Lepas Lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya
dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk
efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat
aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu
tertentu (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).
d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
Adalah tablet
yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung,
reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang pelepasan zat aktifnya
terkendali pada waktu-waktu tertentu.
e. Tablet Salut Gula
Adalah tablet kempa yang disalut
dengan beberapa lapis lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk
melindungi zat aktif terhadap lingkungan udara (O2, kelembaban),
menutup rasa dan bau tidak enak, menaikkan penampilan tablet.
f. Tablet Salut Film
Tablet kempa yang disalut dengan
salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang
hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
g. Tablet Effervesen
Tablet kempa jika berkontak dengan
air menjadi berbuih karena mengeluarkan CO2. Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru diminum.
h. Tabel Kunyah
Tablet kempa yang mengandung zat
aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a. Tablet Bukal
Tablet kempa
biasa berbentuk oval yang ditempatkan diantara gusi dan pipi. Biasanya keras
dan berisis hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat
tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).
b. Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang
diletakkan di bawah lidah, berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat
penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat
terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir
di bawah lidah.
c. Tablet Hisat atau Lozenges
Tablet yang mengandung zat aktif dan
zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut
untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut.
d. Dental Cones (Kerucut Gigi)
Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup
kecil, dirancang untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah
pencabutan gigi. Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di
tempat yang kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang
dilepaskan secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi pendarahan dengan
melepaskan suatu astringen atau koagulan.
3. Tablet Kempa Digunakan melalui Liang Tubuh
a. Tablet Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat
aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal
atau sistemik.
b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur
(ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan
melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan
untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam
pengobatan sistemik.
4. Tablet Kempa untuk Implantasi
Tablet implantasi atau pelet dibuat
berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk
implantasi subkutan (untuk KB, mencegah kehamilan).
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
Adalah tablet
yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan tertentu. Tablet kempa
atau cetak berbentuk kecil umumnya silindris digunakan untuk memberikan jumlah
zat aktif terukur yang tepat untuk peracikan obat (FI IV). Digunakan sebagai tablet sublingual
atau dilepaskan di atas lidah dan ditelan dengan air minum.
b. Tablet Hipodermik
Tablet cetak atau kempa yang dibuat
dari bahan mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk
membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril
(FI IV)
c. Tablet Dispending
Tablet yang digunakan oleh apoteker
dalam meracik bentuk sediaan padat atau cair. Dimaksudkan untuk ditambahkan ke
dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli farmasi atau konsumen, untuk
mendapatkan suatu larutan obat dengan konsentrasi tertentu.