PRAKTIKUM
FARMASI FISIK I
‘‘KERAPATAN DAN BERAT
JENIS’’
Oleh :
Nama :Amelia dian syahila
NIM : 17113146 A
Kelompok : B
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2011
I.
TUJUAN
Menentukan
kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.
II. DASAR TEORI
Kerapatan (ρ) adalah massa persatuan
volume pada termperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam sistem cgs
dalam gram per sentimeter kubik ( g/cm³ = g/ml) dan dalam satuan SI kilogram
per meter kubik (kg/m³).
massa (gram)
ρ = =
gram . cm⁻³
= ML⁻³
volume (cm³)
Berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan pada temperature yang sama. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok.
ρ zat
d =
ρ air
Berat jenis untuk penggunaan praktis
lebih sering di definisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap
massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°. Notasi yang sering dilakukan
dalam pembacaan berat jenis 25°/25°, 25°/4°, dan 4°/4°. Angka yang pertama
menunjukkan temperature udara dimana zat ditimbang dan angka dibawah garis
miring menunjukan temperature air yang dipakai. Berat jenis merupakan suatu
karakteristik bahan yang penting dan sering digunakan dalam pengujian identitas
dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu.
Berat jenis sejati adalah
perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan ruang ronnga. Berat
jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang membesar
akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata
secara numeric akan lebih kecil daripada berat jenis sejati.
Penentuan berat jenis sejati bahan
berbentuk butir dan serbuk maupun cairan dilakukan dengan menggunakan metode pikrometer
cairan / metode manometer ( fekrumeter, volumeter-NOTARI, piknometer pembanding
BEXKMANN). Pada metode yang disebutkan terakhir, volume sejati sampel
ditentukan dengan menggunakan gas (udara, helium), yang mampu berinfiltrasi
masuk kedalam pori-pori halus tanpa mengalami adsorpsi. Penentuan berat jenis
nyata umumnya menggunakan air raksa sebagai cairan piknometer oleh karena
tinginya tegangan permukaan yang dimilikinya menybabkan tidak mampu mendesak
masuk kedalam pori.
III.
ALAT
1.
Neraca Electrik
2.
Pikrometer
3.
Termometer Ruang
4.
Pipet Tetes
5.
Tissue
6.
Waterbath
7.
Cawan Penguap
8.
Kalkulator
IV. BAHAN
1.
Etanol 70 %
2.
Etanol 96 %
3.
Propilenglikol
4.
Parafin Cair
V. CARA KERJA
I. Penentuan volume pikrometer pada suhu
percobaan
1.Menimbang dengan
teliti pikrometer kosong dalam keadaan bersih dan kering.
2.Mengisi pikrometer
dengan aquadest hingga penuh, direndam dalam air
es hingga
suhunya kira-kira 2° dibawah suhu percobaan.
3.Menutup pikrometer
biarkan pipa kapilernya terbuka dan suhu akan naik
sampai suhu percobaan. Menutup pipa kapilernya dengan sedikirt cera alba.
4.Biarkan suhu aquadest
dalam pikrometer mencapai suhu kamar, air yang
menempel diusap dengan tissue, menimbang pikrometer dengan teliti.
5.Melihat
tabel berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan.
6.Perhitungan :
Bobot
pikrometer + air : A gram
Bobot
Pikrometer kosong : B gram -
Bobot
aquadest : C gram
Kerapatan
aquadest pada suhu percobaan (tabel) : aquadest
C
(gram)
Volume
pikrometer =
aquadest (gram / ml)
=
V ml
II. Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis Zat
Cair (etanol 70%, etanol
96%, paraffin cair dan propilenglikol)
1.Pikrometer bersih dan kering,
mengisi penuh dengan etanol 70%, ditutupcairan yang menempel diusap
dengan tissue, menimbang dengan teliti. Misal bobotnya : D gram
2.Bobot
pikrometer kosong : B gram
3.Volume
pikrometer : V ml
4.Kerapatan
aquadest pada suhu percobaan (tabel) : aquadest
5.Kerapatan
etanol 70% dihitung dengan cara :
D
- B (gram)
=
V (ml)
= …..... gram. ml⁻¹
6.Berat
jenis etanol 70% dihitung dengan cara :
etanol
d
=
aquadest
7.Dengan
cara yang sama di atas tentukan kerapatan dan bobot jenis
alkohol96%, paraffin cair dan
propilenglikol.
VII. HASIL PRAKTIKUM
§ DATA DAN PERHITUNGAN
1. Penentuan volume piknometer pada
suhu 29 °C.
Bobot pikrometer +
air : 72,045 gram
Bobot Pikrometer
kosong : 22,161 gram -
Bobot aquadest : 49,884 gram
Kerapatan aquadest
pada suhu 29°C = 995,945 kg/m³ =
0,995 g/ml
49,884
gram
Volume pikrometer =
0,995 gram / ml
=
50,13 ml
2. Penetuan kerapatan dan bobot
jenis zat cair ( etanol 70%, etanol 96%, paraffin cair dan propilenglikol)
Ø Alkohol
70%
Bobot = 66,125
gram
Bobot piknometer kosong = 22,161 gram
Volume piknometer = 50,13 ml
Kerapatan aquadest pada
suhu 29°C = 0,995 g/ml
Kerapatan alcohol 70%
66,125
g - 22,161 g
=
50,13
ml
= 0,876 gram. ml⁻¹
Berat jenis alkohol 70%
0,876
gram. ml⁻¹
d
=
0,995
g/ml
= 0,88
Ø Alkohol
96%\
Bobot = 62,203
gram
Bobot piknometer kosong = 22,161 gram
Volume piknometer = 50,13 ml
Kerapatan aquadest pada
suhu 29°C = 0,995 g/ml
Kerapatan alcohol 96%
62,203
g - 22,161 g
=
50,13
ml
= 0,798 gram. ml⁻¹
Berat jenis alkohol 96%
0,798
gram. ml⁻¹
d =
0,995
g/ml
= 0,802
Ø Paraffin
Cair
Bobot = 65,082
gram
Bobot piknometer kosong = 22,161 gram
Volume piknometer = 50,13 ml
Kerapatan aquadest pada
suhu 29°C = 0,995 g/ml
Kerapatan paraffin cair
65,082
g - 22,161 g
=
50,13
ml
= 0,856 gram. ml⁻¹
Berat jenis paraffin
cair
0,856
gram. ml⁻¹
d =
0,995
g/ml
= 0,86
Ø Propilenglikol
Bobot =
73,83 gram
Bobot piknometer kosong = 22,161 gram
Volume piknometer = 50,13 ml
Kerapatan aquadest pada
suhu 29°C = 0,995 g/ml
Kerapatan
propilenglikol
73,83
g - 22,161 g
=
50,13
ml
= 1,031 gram. ml⁻¹
Berat jenis
propilenglikol
1,031
gram. ml⁻¹
d =
0,995
g/ml
= 1,03
VIII.
PEMBAHASAN
Berat
jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan
volume zat pada suhu tertentu (biasanya pada suhu 25ºC), sedangkan rapat jenis
(specific gravity) adalah perbandingan antara bobot zat pada suhu tertentu (
dalam bidang farmasi biasanya digunakan 25º/25º). Berat jenis didefenisikan
sebagai perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua
zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika dengan tidak cara lain yang
khusus. Oleh karena itu, dilihat dari defenisinya, istilah berat jenis sangat
lemah. Akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif. Berat
jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa
jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau
1000 kg/m³. Berat jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi (Berat jenis
tidak memiliki satuan), dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus
yang cocok.
Dalam bidang farmasi kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan
digunakan sebagai salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan
senyawa cair, digunakan pula untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa
obat terutama dalam bentuk cairan, serta dapat pula diketahui tingkat
kelarutan/daya larut suatu zat. alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
piknometer. Piknometer digunakan untuk mencari bobot jenis dan hidrometer
digunakan untuk mencari rapat jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca
untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas antara 10ml-50ml..
Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan
dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas dengan alkohol untuk mempercepat
pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan
sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada
dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan
piknometer kosong, yang akhirnya juga mempengaruhi nilai bobot jenis sampel.
Pemakaian alkohol sebagai pembilas memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah
mengalir, mudah menguap dan bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak
diinginkan dapat hilang dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di
dalam piknometer itu sendiri.
Piknometer kemudian dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan
piknometer pada bobot sesungguhnya. Setelah itu didiamkan sampai dingin dalam
baskom berisi air es. Akhirnya piknometer ditimbang pada timbangan analitik
dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan
sampel mulai dengan aquadest, sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang
lain. Pengisiannya harus melalui bagian dinding dalam dari piknometer untuk
mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses pemindahan piknometer harus
dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang berisi sampel ditimbang.
Adapun keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer
adalah mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan
ketelitian dalam penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil
yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping
itu penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang
lama.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :
- Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhudimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25oC (suhu kamar).
- Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya juga menjadi lebih besar.
- Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.
Setelah melakukan percobaan ini didapati bahwa :
- Volume piknometer
pada suhu percobaan ( 29º ) adalah 0,995g/ ml
- Kerapatan dan berat
jenis zat cair
- Alkohol absolute 96%
- ρ Alkohol
absolute 96% = 0,798 gram.ml-1
- d =
0,802
- Alkohol 70%
- ρ Alkohol
70%
= 0,876
gram.ml-1
- d
= 0,88
3. Paraffin cair
- ρ paraffin cair =
0,856 gram.ml-1
- d = 0,86
4. propilenglikol
- ρ propilenglikol = 1,031 gram.ml-1
- d
= 0,802
Terdapat penyimpangan dalam
percobaan ini. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah karena penyimpangannya
itu sendiri masih relatif kecil sehingga dapat diabaikan.
Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :
- Kesalahan pembacaan skala pada alat
- Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi sehingga mempengaruhi bobot jenisnya
- Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh pada alat
- Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer
X. DAFTAR PUSTAKA
- Dzakwan , Muhammad. 2010 . Petunjuk praktikum farmasi fisik I . Universitas Setia Budi , 1-3
- Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I , penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 559-687
- Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid II , penerbit UI ,Jakarta , 724-817
- Situswebsite: http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0tentang%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google&aq=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=