DI SINI
ANATOMI
DAN FISIOLOGI SALURAN PENCERNAAN
DIMULAI DARI MULUT → REKTUM
STRUKTUR
SALURAN PENCERNAAN
•
MUKOSA
LAPISAN DALAM FUNGSI → UNTUK SEKRESI,
ABSORBSI,
LAPISAN
PELINDUNG THD BAKTERI
•
SUB
MUKOSA TERDIRI ANYAMAN JARINGAN FIBROSA
MENGANDUNG : PEMBULUH DARAH BESAR
JARINGAN SARAF (PLEKSUS MEISSNER'S)
•
MUSKULARIS
TERDIRI DUA LAPIS OTOT POLOS :
- OTOT SIRKULAR FUNGSI UNTUK MENGKONSTRIKSI
- OTOT LONGITUDONAL → MEMENDEKKAN SALURAN
•
SEROSA
DISEBUT LAPISAN PERITONIUM
ESOFAGUS
ESOFAGUS → ORGAN SILINDRIS BERONGGA
TERBENTANG
DARI HIPOFARING → KARDIA LAMBUNG
FUNGSI → MENGHANTARKAN BAHAN DARI FARING KE LAMBUNG
5% BAGIAN
ATAS → OTOT RANGKA
SEPAROH
BAGIAN ATAS → OTOT POLOS
MENELAN
RANGKAIAN GERAKAN
OTOT YANG SANGAT TERKOORDINASI DIMULAI
DARI PERGERAKAN
VOLUNTAR LIDAH DISELESAIKAN OLEH RANGKAIAN
REFLEKS DALAM
FARING DAN ESOFOGUS
GEJALA-GEJALA GANGGUAN ESOFAGUS
- DISFAGIA → GANGGUAN TRANSPORT AKTIF ZAT YANG DIMAKAN DARI
FARING
TERJADI
→ PADA GANGGUAN NON ESOFAGUS YANG MERUPAKAN AKIBAT PENYAKIT OTOT/NEUROLOGIS spt
:
PEREDARAN
DARAH OTAK
MIASTENIA
GRAVIS
DISTROFI
OTOT
POLIO
BULBARIS
- PIROSIS (NYERI ULU HATI)
DISEBABKAN
OLEH REFLUKS ASAM LAMBUNG/SEKRET EMPEDU KE ESOFAGUS
- ODINAFIA → NYERI MENELAN DAN DAPAT
TERJADI BERSAMA DISFAGIA
- WATERBRASH → REGURGITASI ISI
LAMBUNG KE DALAM RONGGA MULUT
LAMBUNG
= GASTER
ANATOMI LAMBUNG
LAMBUNG → TIDAK SAMA DENGAN SALURAN
CERNA LAIN → LAP. MUSKULARIS ADA 3 LAPIS OTOT POLOS YAITU LAPISAN
•
LONGITUDINAL DI LUAR, FUNGSI MEMECAH MAKANAN →KECIL-KECIL
•
SIRKULAR
DI TENGAH, FUNGSI MENGADUK, MENCAMPUR DENGAN
CAIRAN LAMBUNG
•
OBLIK
DI DALAM, FUNGSI MENDORONG KE DUODENUM
MUKOSA LAPISAN LAMBUNG TERDIRI
KELENJAR :
## KARDIA, FUNGSI MENSEKRESSI MUKUS
## FUNDUS/GASTRIK FUNGSI MEMPUNYAI TIGA TIPE UTAMA SEL
•
SEL-SEL
ZIMOGENIK (CHIEF SELLS) MENSEKRESI PEPSINOGEN
•
SEL-SEL
PARIETAL MENSEKRESIKAN HCL DAN FAKTOR INTRINSIK
•
SEL-SEL
MUKUS TERLETAK DILEHER FUNDUS DAN KELENJAR GASTRIK MENSEKRESI MUKUS
BAGIAN-BAGIAN LAMBUNG
•
FUNDUS
→ DINDING TIPIS
FUNGSI
→ SEBAGAI CADANGAN
•
KORPUS
LAMBUNG →MENYIMPAN, MENCAMPUR MAKANAN BANYAK
KELENJAR → SEKRESI ASAM
•
SFINGTER
PILORI → PINTU KELUAR
•
ANTRUM
PILORI → FUNGSI SEBAGAI POMPA
FISIOLOGI LAMBUNG
FUNGSI PENCERNAAN DAN MOTORIK
LAMBUNG
FUNGSI
MOTORIK
:
•
FUNGSI
RESERVOIR → MENYIMPAN MAKANAN
•
FUNGSI
MENCAMPUR → MEMECAHKAN → PARTIKEL-PARTIKEL KECIL
DAN MENCAMPUR DENGAN GETAH LAMBUNG
•
FUNGSI
PENGOSONGAN LAMBUNG → DIATUR OLEH PEMBUKAAN
SFINGTER PILORI
PEMBUKAAN SFINGTER PILORI DIPENGARUHI OLEH :
VISIKOSITAS,
AKTIVITAS OSMOTIK, VOLUME, KEASAMAN, KEADAAN FISIK & EMOSI, OBAT-OBATAN DAN
KERJA
FUNGSI
PENCERNAAN
o
PENCERNAAN
PROTEIN OLEH PEPSIN DAN HCL
o PENCERNAAN KARBOHIDRAT DAN LEMAK
OLEH AMILASE DAN LIPASE
o
SINTESIS
DAN PELEPASAN GASTRIN DIPENGARUHI OLEH :
·
PROTEIN
YANG DIMAKAN
·
PEREGANGAN
ANTRUM
·
ALKALINISASI
ANTRUM
·
RANGSANGAN
VAGUS
o
SEKRESI
FAKTOR INTRINSIK → MEMUNGKINKAN ABSORBSI VIT B 12
o DARI USUS HALUS BAGIAN DISTAL
o
SEKRESI
MUKUS MEMBENTUK SELUBUNG → FUNGSINYA MELINDUNGI
o DAN PELUMAS MAKANAN
PENGATURAN
SEKRESI LAMBUNG DIBAGI :
1. FASE
SEFALIK
→ DIMULAI SEBELUM MAKANAN MASUK LAMBUNG,
MULAI MELIHAT, MENCIUM, MEMIKIR, MENGECAP MAKANAN
2. FASE
GASTRIK
→ DIMULAI SAAT MAKANAN MENCAPAI ANTRUM PILORI
3. FASE
INTESTINAL
→ DIMULAI DARI GERAKAN KIMUS DARI LAMBUNG KE DUODENUM
HORMON-HORMON
GASTROINTESTINAL
•
KELOMPOK
GASTRIN → ANGGOTA PRIMERNYA GASTRIN DAN CCK
•
KELOMPOK
SEKRETIN → ANGGOTA PRIMERNYA, SEKRETIN, GLUKAGON,
GLISENTIN (GLI), VIP, GIP
GANGGUAN-GANGGUAN
LAMBUNG
GASTRITIS
ADALAH
PERADANGAN MUKOSA LAMBUNG YANG BERSIFAT AKUT, KRONIK, DIFUS ATAU LOKAL
SAWAR
LAMBUNG DAN PENETRASINYA PADA GASTRITIS
ABSORPSI PADA LAMBUNG NORMALNYA SANGAT RENDAH. DERAJAT
ABSORPSINYA YANG RENDAH INI TERUTAMA DISEBABKAN
OLEH :
•
LAMBUNG
DILAPISI OLEH SEL-SEL MUKOSA YANG SANGAT RESISTEN YANG MENSEKRESIKAN MUKUS YANG
SANGAT KENTAL DAN LEKAT.
•
MUKOSA
LAMBUNG MEMPUNYAI SAMBUNGAN YANG SANGAT
RAPAT ANTARA SEL-SEL EPITEL YANG BERDEKATAN.
•
DAN (2)
DITAMBAH DENGAN HAMBATAN-HAMBATAN ABSORPSI LAMBUNG DISEBUT DENGAN SAWAR
LAMBUNG
ATROPI
LAMBUNG
PADA GASTRITIS KRONIS
- MUKOSA SECARA BERTAHAP MENJADI ATROPI, SAMPAI SEDIKIT ATAU
TIDAK
ADA AKTIVITAS KELENJAR LAMBUNG YANG TERSISA.
DIANGGAP ORANG YANG MEMPUNYAI AUTOIMUNITAS TERHADAP MUKOSA LAMBUNG, PERADANGAN → MENYEBABKAN ATROPI LAMBUNG.
KEHILANGAN SEKRESI LAMBUNG PADA ATROPI LAMBUNG MENIMBULKAN AKLORHIDRIA DAN
KADANG-KADANG ANEMIA PERNISIOSA
AKLHORHIDRIA
LAMBUNG BENAR-BENAR GAGAL MENSEKRESI
HCI ATAU TIDAK ADANYA SEKRESI ASAM
GASTRITIS → PERADANGAN MUKOSA LAMBUNG YANG
BERSIFAT AKUT, KRONIK, DIFUS ATAU LOKAL
PERDARAHAN → SEMUA TEMPAT, TETAPI
TERSERING DINDING POSTERIOR.
BULBUS
DUODENUM → KRN TERJADI PANKREATIKODUODENALIS ATAU ARTERIA GASTRODUODENALIS
TUKAK
LAMBUNG
•
TUKAK PEPTIK → KEADAAN DIMANA KONTINUTAS MUKOSA
LAMBUNG TERPUTUS DAN MELUAS SAMPAI DI BAWAH EPITEL DAPAT DIJUMPAI PADA SEMUA
SALURAN CERNA: ESOFAGUS, SAMPAI LAMBUNG, DUODENUM, YEYUNUM
• EROSI → KERUSAKAN MUKOSA YANG ≠ MELUAS AD
KE BAWAH EPITEL
KOMPLIKASI
TUKAK PEPTIK : TUKAK YANG MEMBANDEL (INTRAKTIBILITAS)→ PERDARAHAN, PERFORASI,
OBSTRUKSI PILORUS
•
INTRAKTIBILITAS → TERAPI TELAH GAGAL MENGATASI
GEJALA-GEJALA SECARA ADEKUAT → INDIKASI UNTUK PEMBEDAHAN
• PERDARAHAN → SEMUA TEMPAT, TETAPI TERSERING
DINDING POSTERIOR. BULBUS DUODENUM → KRN TERJADI PANKREATIKODUODENALIS ATAU
ARTERIA GASTRODUODENALIS
HIPOKLORHIDRIA
SEKRESI ASAM BERKURANG → PEPSIN
BERKURANG
(KARENA KERJA PEPSIN HARUS DALAM SUASANA ASAM)
ANEMIA PERNISIOSA PADA ATROPI
LAMBUNG
ANEMIA SERING MENYERTAI AKLORHIDRIA DAN ATROPI LAMBUNG
SEKRESI LAMBUNG YANG NORMAL;
MENGANDUNG GLUKOPROTEIN YANG DISEBUT FAKTOR INTRINSIK. FAKTOR INTRINSIK HARUS
ADA UNTUK ABSORBSI VIT B12 YANG ADEKUAT DI ILEUM.
TERJADINYA
ANEMIA PERNISIOSA
•
FAKTOR
INTRINSIK (f'.i) BERGABUNG DENGAN VIT B.12 (b) KEMUDIAN MELINDUNGINYA DARI
PENCERNAAN DAN PENGHANCURAN SELAMA MELEWATI TRAKTUS GASTROINTESTINAL.
•
KETIKA
KOMPLEK (f.i) DAN (b) MENCAPAI ILEUM TERMINALIS, (f.i) BERIKATAN DENGAN
RESEPTOR PADA PERMUKAAN EPITEL ILEUM. HAL INI SEBALIKNYA (b) DAPAT DIABSORPSI.
•
PADA
KEADAAN TIDAK DIKETEMUKANNYA (fi) HANYA SEKITAR 1/50 (b) YANG DIABSORPSI. OLEH
KARENA ITU JUMLAH (b) TIDAK DIPEROLEH ADEKUAT DARI MAKANAN.
•
AKIBATNYA
TERJADI KEGAGALAN PEMATANGAN DISUMSUM TULANG →
ANEMIA PERNISIOSA
PROSEDUR
DIAGNOSTIK
↓
MEMBANTU MENGETAHUI ADANYA PENYAKIT LAMBUNG DAN DUODENUM
PEMBUATAN
RADIOGRAM DENGAN BARIUM
ANALISIS
LAMBUNG → DG TABUNG NASOGRASTIK → SINDROM ZOLINGER ELLISON = TUMOR PANKREAS YG MENSEKRESI
GASTRIN
DALAM
JUMLAH BESAR→ HIPERASIDITAS → TUKAK LAMBUNG
ENDOSKOPI → GASTROKOP SERAT OPTIK FLEKSIBEL
FOTO
BIOPSI
SITOLOGI EKSFOLIATIF (PENGUMPULAN SEL-SEL) → KUMBAH LAMBUNG
DENGAN GARAM NORMAL
KANKER
LAMBUNG
FAKTOR PREDISPOSISI : FAKTOR GENETIK → GOLONGAN DARAH A\
FAKTOR
GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN → CHILI, JEPANG, ISLANDIA
ANATOMI
USUS HALUS
•
MERUPAKAN
TABUNG YANG KOMPLEKS, BERLIPAT-LIPAT
•
MEMBENTANG
DARI PILORUS HINGGA KATUP ILEOSEKAL
•
PANJANG
USUS HALUS 3,6 M; 6,6 M (AKIBAT RELAKSASI)
DIBAGI : DUODENUM
YEYUNUM
ILEUM
DUODENUM : PANJANG 25 CM, MULAI DARI PILORI SAMPAI YEYUNUM LIGAMENTUM TREITZ MERUPAKAN PEMISAH DUODENUM
&YEYUNUM
LIGAMENTUM : FUNGSINYA SEBAGAI PENGGANTUNG (SUSPENSORIUM)
YEYUNUM : 2/5 DARI SISA USUS HALUS
LETAKNYA
DI REGIO MIDABDOMINALIS SINISTRA
TDK
MENGANDUNG PLAQUEPEYER YANG MRPK AGREGASI JARINGAN LIMFOID
ILEUM : LETAKNYA DI REGIO ABDOMINALIS DEKTRA SEBELAH BAWAH
DICIRIKAN ADANYA PLAQUE PEYER
MASUKNYA KIMUS KE DALAM USUS HALUS,
DIATUR OLEH SFINGTER PILORIUS,
SEDANGKAN PENGELUARAN ZAT YANG TELAH
TERCERNA KE DALAM USUS BESAR OLEH KATUP ILEOSEKAL YANG (JUGA BERFUNGSI UNTUK
MENCEGAH TERJADINYA REFLUKS. ISI USUS BESAR KE DALAM USUS HALUS)
APENDIKS
VERMIFORMIS
ADALAH
PERADANGAN APENDIKS YANG MENGENAI SEMUA LAPISAN DINDING ORGAN TERSEBUT.
• BERBENTUK TABUNG BUNTU BERUKURAN
SEBESAR JARI-JARI KELINGKING YANG TERLETAK PADA DAERAH ILEOSEKAL, YAITU PADA
APEKS SEKUM YANG BELUM DIKETAHUI FUNGSINYA PADA MANUSIA
• PERADANGAN / RUPTURA, STRUKTUR INI
MERUPAKAN PENYEBAB PENTING KEMATIAN PADA ORANG MUDA → TAPI SEKARANG
JARANG KARENA ADANYA ANTIBIOTIK
• TABUNG YANG PANJANG, SEMPIT (6-9 CM)
YANG MENGHUBUNGKAN ARTERIA APENDIKULARIS YANG MERUPAKAN SUATU ARTERIA
TERMINALIS
PATOGENISIS
UTAMANYA KARENA ADANYA
OBSTRUKSI KUMAN, YANG DISEBABKAN
KARENA FEKALIT (FAECES KERAS YANG DISEBABKAN OLEH SERAT).
• PENYUMBATAN PENGELUARAN SEKRET MUKUS
MENGAKIBATKAN TERJADINYA PEMBENGKAKAN INFEKSI DAN ULSERASI
• PENINGKATAN TEKANAN INTRALUMINAL
DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA OKLUSI ARTERIA TERMINALIS (END-ARTERY)
APENDIKULARIS
BILA KEADAAN INI BERLANGSUNG TERUS
MENGAKIBATKAN NEKROSIS
GANGREN DAN PERFORASI.
UNTUK PENILAIAN LENGKAP PADA KASUS
KECURIGAAN ADANYA PENYAKIT KOLON :
• PEMERIKSAAN FESES
• SIGMOIDASKOPI
• KOLONOSKOPI
• PEMERIKSAAN RADIOLOGI (USG, CT SCAN,
MRI)
PENYAKIT-PENYAKIT PADA USUS BESAR :
• DIVERTIKULO
DIVERTIKULO MERUPAKAN SUATU KEADAAN
PADA KOLON YANG DICIRIKAN
DENGAN ADANYA HERNIASI MUKOSA
MELALUI TUNIKA MUSKULARIS YANG
MEMBENTUK KANTONG BERBENTUK SEPERTI
BOTOL.
GEJALA DIVERTIKULA
TIDAK ADA GEJALA TAPI HANYA DENGAN
BARIUM ENIMA
• RADANG
USUS BESAR
DIBAGI → KOLITIS ULSERATIF NON
SPESIFIC
PENYAKIT CROHN USUS BESAR (KOLITIS
GRANULO MATOSA)
• KOLITIS
ULSERATIF
-
MERUPAKAN
PENYAKIT RADANG KOLON NON SPESIFIK YANG UMUMNYA
BERLANGSUNG LAMA DISERTAI MASA
REMISI DAN EKSASERBASI YANG
BERGANTI-GANTI
- NYERI ABDOMEN GEJALA DAN TANDA YANG
PENTING
- DIARE
- PERDARAHAN REKTUM
ETIOLOGI KOLITIS ULSERATIF JUGA
PENYAKIT CROHN TIDAK DIKETAHUI.
TEORI YANG TERKENAL ADALAH TEORI
REAKSI SISTEM IMUM TUBUH TERHADAP VIRUS
/ BAKTERI YANG MENYEBABKAN TERUS
BERLANGSUNGNYA PERADANGAN DALAM DINIDNG USUS.
TERAPI → TIDAK ADA PENGOBATAN YANG
SPESIFIK
TUJUAN TERAPI :
• MENGATASI PERADANGAN
• MEMPERTAHANKAN STATUZ GIZI PENDERITA
• MERINGANKAN GEJALA
• MENCEGAH INFEKSI DAN KOMPLIKASI
LAIN-LAIN
• NEOPLASMA
USUS BESAR
POLIP KOLON
KARSINOMA KOLON DAN REKTUM
• GANGGUAN
ANOREKTAL
HEMOROID / WASIR
MERUPAKAN VENA VARIKOSA PADA KANALIS
ANI DAN DIBAGI
•
HEMOROID INTERNA
TIMBUL DISEBALAH ATAS / PROXIMAL
SFINGTER
•
HEMOROID EKSTERNA
TIMBUL DI SEBELAH LUAR / OTOT
SFINGTER ANI
HEMOROID TIMBUL :
AKIBAT KONGESTI VENA YANG DISEBABKAN
OLEH GANGGUAN ALIRAN BALIK
DARI VENA HEMOROIDALIS
FAKTOR
ETIOLOGI YAITU :
KONSTIPASI, DIARE
SERING MENGEJAN
KONGESTI PELVIS PADA KEHAMILAN
PEMBESARAN PROSTAT
FIBROID UTERI, TUMOR REKTUM
HEMOROID EKSTERNA AKUT DAN KRONIS
HEMOROID EKSTERNA AKUT :
•
BERUPA
PEMBENGKAKAN BULAT KEBIRUAN PADA PINGGIR ANUS DAN SEBENARNYA MERUPAKAN SUATU
HEMATOMA → AKUT
•
SANGAT
NYERI
•
GATAL
KARENA UJUNG SARAF PADA KULIT MERUPAKAN RESEPTOR NYERI
•
KADANG-KADANG
PERLU MEMBUANG TROMBUS DENGAN ANASTERI LOKAL
•
KOMPRES
DUDUK PANAS DAN ANALGESIK
HEMOROID EKSTERNA KRONIS/SKINTAG
•
MERUPAKAN
SKUELE DARI HEMATOMA AKUT
•
BERUPA
1 / > LIPATAN KULIT ANUS YANG TERDIRI DARI JARINGAN IKAT DAN SEDIKIT
PEMBULUH DARAH
HEMOROID INTERNA DI KELOMPOKKAN
DERAJAT I, II, III
HEMOROID DERAJAT I
•
TIDAK
MENONJOL MELALUI KANALIS ANI → DIDEKTEKSI DENGAN PEMERIKSAAN PROTOSKOPI
•
TERLETAK
PADA POSTERIOR KANAN DAN KIRI SERTA ANTERIOR KANAN
•
MENGIKUTI
CABANG-CABANG VENA, HEMOROIDALIS SUPERIOR → SEBAGAI PEMBENGKAKAN GLOBULAR
KEMERAHAN
HEMOROID DERAJAT II
•
MENGALAMI
PROLAPIS MELALUI KANALIS ANI SETELAH DEFEKASI
•
DAPAT
MENGECIL SECARA SPONTAN / DAPAT DIREDUKSI (DIKEMBALIKAN KE DALAM) SECARA MANUAL
HEMOROID DERAJAT III
•
MENGALAMI
PROLAP SECARA PERMANEN
GEJALA HEMOROID INTERNA :
PERDARAHAN TANPA NYERI (KARENA TIDAK
TERDAPAT SERABUT NYERI PADA DAERAH
INI)
TX MEDIS :
- KOMPRES DUDUK / BENTUK PEMANASAN BASAH LAIN
- TIRAH BARING
- PELUNAK FESES UNTUK MENCEGAH
KONSTIPASI
- DIET TINGGI SERAT DAN PENGGUNAAN
SUPOSITORA
PEMBEDAHAN
DILAKUKAN :
•
BILA
PERDARAHAN MENETAP
•
TERJADI
PROLAP
•
TERJADI
PRURITUS
•
NYERI
ANUS
FISURA
ANI
MERUPAKAN RETAKAN PADA DINDING ANUS
YANG DISEBABKAN OLEH PEREGANGAN
AKIBAT LEWATNYA FESES YANG KERAS YANG :
-
SERING DISEBABKAN OLEH KONSTIPASI
-
DIARE / DIARE SAAT LAHIR
GEJALA YANG MENCOLOK
NYERI TERBAKAR HEBAT SETELAH
DEFEKASI DAN GERAKAN USUS BIASANYA
OLEH
SEDIKIT DARAH MERAH CERAH
PERBEDAAN
USUS
BESAR USUS
HALUS
LAPISAN MUKOSA > TABEL LAPISAN MUKOSA > TIPIS
TIDAK MENGANDUNG VILI/RUGAL MENGANDUNG
VILI/RUGAL
KELENJAR INTESTINAL TERLETAK >
DALAM KELENJAR INTESTINAL TIDAK
DALAM
MEMPUNYAI BANYAK SEL GOBLET TIDAK BANYAK SEL
GOBLET
MENGABSORBSI 800 ML AIR / HARI MENGABSORBSI SEKITAR
800 ML
KAPASITAS
ABSORPSI 1500-2000 ML
USUS BESAR SECARA KLINIS DIBAGI
MENJADI :
•
BELAHAN
KIRI
•
BELAHAN
KANAN
BERDASARKAN
SUPLAI MAKANAN YANG DITERIMA
ARTERIA MESENTERIKA SEPERIOR
MENDARAHI BELAHAN KANAN
SEKUM
KOLON
ASENDENS
2/3
PROKSIMAL KOLON TRANSVERSUM
ARTERIA MESENTERIKA INFERIOR
MENDARAHI BELAHAN KIRI :
•
1/3
DISTAL KOLON TRANSVERSUM
•
KOLON
SIGMOID
•
PROKSIMAL
REKTUM
FUNGSI USUS BESAR
YANG
PALING PENTING ABSORBSI AIR DAN
ELEKTROLIT YANG SUDAH HAMPIR
SELESAI
DALAM KOLON DESKTRA
KOLON SIGMOID BERFUNGSI
SEBAGAI
RESERVOIR MENAMPUNG MASA FESES YANG SUDAH TERDEHIDRASI
HINGGA
BERLANGSUNGNYA DEFEKASI
SEJUMLAH KECIL PENCERNAAN DALAM USUS
BESAR TERUTAMA DISEBABKAN OLEH
BAKTERI,
BUKAN OLEH KERJA ENZYM
USUS BESAR
MENSEKRESI
MUKUS ALKALI YANG TIDAK MENGHASILKAN ENZIM
MUKUS
INI BERFUNGSI UNTUK PELUMAS DAN PELINDUNG
BAKTERI USUS BESAR : MENSINTESA
VITAMIN K DAN BEBERAPA VITAMIN B
PEMBUSUKAN OLEH BAKTERI
SISA
PROTEIN MENJADI ASAM DAN ZAT YANG LEBIH SEDERHANA SEPERTI PEPTIDA, INDIOL, SKATOL, FENOL DAN ASAM
LEMAK
ASAM LEMAK DAN HCL DINITRALISIR OLEH
BIKARBONAT SEHINGGA DIHASILKAN CO2
PEMBENTUKAN BERBAGAI GAS SEPERTI :
NH3,
CO2, H2, H2S DAN CH4 MEMBANTU PEMBENTUKAN GAS (FLATUS) DALAM
KOLON
DIBUANG DALAM FESES
ZAT LAIN ABSORBSI DAN DIANGKUT KE
HATI UNTUK DI UBAH MENJADI SENYAWA LAIN
YANG KURANG TOKSIK DAN DIEKRESIKAN
MELALUI URINE
USUS BESAR
ANATOMI DAN FISIOLOGI
KOLON / USUS BESAR
•
BERBENTUK
TABUNG MUSKULAR BERONGGA DNG PANJANG SEKITAR 1,5 METER
•
DIAMETER
> USUS KECIL YAITU 6,5 CM
•
DIBAGI
SEKUM, KOLON, DAN REKTUM
SEKUM
•
TERDAPAT
KATUP ILEOSEKAL
:
APENDIKS YANG MELEKAT PADA UJUNG SEKUM
•
MENEMPATI
2 ATAU 3 INCI PERTAMA DARI USUS BESAR
KATUP ILEOSEKAL
•
MENGENDALIKAN
ALIRAN KIMUS DARI ILEUM KE DALAM SEKUM
•
MENCEGAH
TERJADINYA ALIRAN BALIK BAHAN FEKAL DARI USUS BESAR KE DALAM USUS HALUS
KOLON DIBAGI MENJADI
•
KOLON
ASENDEN
•
KOLON
TRANSVERSUM
•
KOLON
DESENDEN
•
SIGMOID
TEMPAT KOLON MEMBENTUK KELOKAN TAJAM
PADA ABDOMEN KANAN DAN KIRI ATAS :
•
FLEKSURA
HEPATIKA
•
FLEKSURA LIENALIS
REKTUM
MEMBENTANG
DARI KOLON SIGMOID HINGGA ANUS
KANALIS ANI
•
1
INCI TERAKHIR DARI REKTUM
•
DI
LINDUNGI OLEH OTOT SFINGTER ANI EXTERNUS
REKTUM
SFINGTER ANI INTERNUS
PANJANG KANALIS ANI ADALAH 15 CM
(5,9 INCI)
LAPISAN OTOT LONGITUDINAL USUS BESAR
•
TIDAK
SEMPURNA
TERKUMPUL
DALAM 3 JUTA YANG DISEBUT TAENIA KOLI
TAENIA KOLI :
•
BERSATU
PADA SIGMOID DISTAL, SEHINGGA REKTUM MEMPUNYAI LAPISAN OTOT
LONGITUDINAL YANG LENGKAP
•
PANJANG
LEBIH PENDEK DARIPADA USUS → USUS TERTARIK DAN BERKERUT MEMBENTUK KANTONG-KANTONG KECIL YANG DISEBUT HAUSTRA
APENDISES EPIPLOIKA :
ADALAH
KANTONG – KANTONG KECIL PERITONIUM YANG BERISI LEMAK DAN MELEKAT DI SEPANJANG
TAENIA
HATI, KANDUNG EMPEDU, PANKREAS
ANATOMI
DAN FISIOLOGI
HATI,
SALURAN EMPEDU, DAN PANKREAS BERKEMBANG DARI CABANG USUS DEPAN FETUS DALAM
SUATU TEMPAT YANG KELAK MENJADI DUODENUM KETIGANYA TERKAI ERAT DENGAN FISIOLOGI PENCERNAAN
HATI
Ø
KELENJAR
TERBESAR DALAM TUBUH
Ø
BERAT
1500 GR / 2% BERAT BADAN
Ø
ORGAN
LUNAK YANG LENTUR DAN TERCETAK OLEH STRUKTUR SEKITARNYA
Ø
MEMPUNYAI
PERMUKAAN SEPERIOR YANG CEMBUNG DAN TERLETAK DI BAWAH KUBAH KANAN DIAFRAGMA DAN
SEBAGIAN KUBAH KIRI
Ø
BAGIAN
BAWAH HATI BERBENTUK CEKUNG DAN MERUPAKAN ATAP DARI GINJAL KANAN, LAMBUNG,
PANKREAS DAN USUS
Ø
MEMILIKI
DUA LOBUS UTAMA YAITU KANAN DAN KIRI:
•
LOBUS
KANAN DIBAGI MENJADI SEGMEN ANTERIOR DAN POSTERIOR OLEH FISURA SEGMENTALIS KANAN YANG TIDAK TERLIHAT DARI LUAR
•
LOBUS
KIRI DIBAGI MENJADI SEGMEN MEDIAL DAN LATERAL OLEH LIGAMENTUM FALSIFORMIS YANG
TERLIHAT DARI LUAR
STRUKTUR MIKROSKOPIS
SETIAP
LOBUS HATI TERBAGI MENJADI STRUKTUR-STRUKTUR YANG DISEBUT
LOBULUS
LOBULUS
MERUPAKAN
UNIT MIKROSKOPIS DAN FUNGSIONAL ORGAN YANG TERDIRI ATAS LEMPENG-LEMPENG SEL HATI
HATI MANUSIA MEMILIKI MAKSIMAL
100.000 LOBULUS
DIANTARA LEMPENGAN SEL HATI TERDAPAT
KAPILER-KAPILER YANG DISEBUT
SINUSOID
SINUSOID
•
MERUPAKAN
CABANG VENAPORTA DAN ARTERIA HEPATIKA
•
DIBATASI
OLEH SEL FAGOSITIK / SEL KUPFFER
SEL
KUPFFER
•
MERUPAKAN
SISTEM MONOSIT – MAKROFAG
•
FUNGSI
UTAMANYA : MENELAN BAKTERI DAN BENDA ASING LAIN DALAM DARAH 50% DARI SEMUA
MAKROFAG DALAM HATI ADALAH SEL KUPFFER, SEHINGGA HATI MERUPAKAN SALAH SATU
ORGAN PENTING DALAM PERTAHANAN MELAWAN INVASI BAKTERI DAN ORGAN TOKSIK
FUNGSI
HATI :
UTAMANYA → MEMBENTUK DAN MENGKEKSKRESI
EMPEDU, SALURAN EMPEDU, MENGANGKUT
EMPEDU
SEDANGKAN KANDUNG EMPEDU MENYIMPAN DAN MENGELUARKAN EMPEDU
KE 500-1000 ML EMPEDU KUNING PER HARI
UNSUR
UTAMA EMPEDU
:
•
AIR
97%
•
ELEKTROLIT
•
GARAM
EMPEDU → PENTING UNTUK PENCERNAAN DAN ABSORBSI
LEMAK DALAM USUS HALUS
•
FOSFOLIPID
(TERUTAMA LESITIN)
•
KOLESTEROL
•
GARAM
ANORGANIK
•
PIGMEN
EMPEDU (BILIRUBIN TERKONJUNGASI)
METABOLISME KARBOHIDRAT,
PROTEIN, LEMAK
MONOSAKARIDA
DARI USUS HALUS DIUBAH MENJADI GLIKOGEN KEMUDIAN DISIMPAN DALAM HATI. PERISTIWANYA DISEBUT GLIKOGENESIS.
GLIKOGENESIS
YANG DIUBAH MENJADI GLUKOSE DAN DILEPASKAN SECARA KONSTAN KE DALAM DARAH DISEBUT GLIKOGENOLISIS UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
TUBUH.
SEBAGIAN
GLUKOSE DIMETABOLISME DALAM JARINGAN UNTUK MENGHASILKAN
PANAS DAN ENERGI, SISANYA DIUBAH MENJADI GLIKOGEN DAN DISIMPAN DALAM JARINGAN SUBKUTAN
HATI MAMPU MENSINTESA
GLUKOSA DARI PROTEIN DAN LEMAK (GLUKONEOGENESIS) SEMUA PROTEIN PLASMA KECUALI
GAMAGLUBOLIN DISINTESA OLEH HATI. PROTEIN
YANG DIMAKSUD YAITU
MISAL
ALBUMIN (DIPERLUKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
TEKANAN OSMOTIK KOLOID
PROTOMBIN
FIBRINOGEN
FAKTOR-FAKTOR PEMBEKUAN LAIN
DEGRADASI ASAM AMINO
MELALUI PROSES DEAMINASI / PEMBUANGAN GUGUS AMINO (NH3),
NH3 (AMONIAK) YANG DILEPASKAN
DISINTESA MENJADI UREA DAN DIEKRESIKAN
OLEH GINJAL DAN USUS
AMONIAK (YANG TERBENTUK DALAM USUS
AKIBAT KERJA BAKTERI PADA PROTEIN)
DIUBAH MENJADI UREA DI DALAM HATI
METABOLISME LEMAK
PENIMBUNAN
VITAMIN, BESI, TEMBAGA
KONJUNGASI
DAN EKSKRESI STEROID ADRENAL GONADOTROPIN
DETOKSIKASI
SEJUMLAH ZAT ENDOGEN DAN EKSOGEN
DETOKSIFIKASI
DILAKUKAN OLEH ENZIM HATI MELALUI OKSIDASI, REDUKSI, HIDROLISIS, KONJUNGASI.
KANDUNG EMPEDU
KANDUNG EMPEDU
MERUPAKAN
KANTONG BERONGGA BERBENTUK PIR YANG TERLETAK DI BAWAH LOBUS KANAN HATI
EMPEDU DI SEKRESI SECARA TERUS
MENERUS OLEH HATI MASUK KE SALURAN EMPEDU YANG KECIL DALAM HATI
SALURAN EMPEDU YANG KECIL BERSATU
MEMBENTUK DUA SALURAN LEBIH BESAR YANG KELUAR DARI BAWAH PERMUKAAN HATI SEBAGAI
DUKTUS HEPATIKUS KANAN DAN KIRI
DUKTUS HEPATIKUS BERSATU MENJADI
DUKTUS SISTIKUS MEMBENTUK DUKTUS KOLEDOKUS
PADA BANYAK ORANG DUKTUS KOLEDOKUS
BERSATU DENGAN DUKTUS PANKREASTUS MEMBENTUK AMPULA VATERI (BAKTERI DUKTUS YANG MELEBAR PADA TEMPAT MENYATU)
SEBELUM BERMUARA KE USUS HALUS.
BAGIAN TERMINAL DARI KEDUA SALURAN
DAN AMPULA DIKELILINGI OLEH SERABUT OTOT SIRKULAR YANG DIKENAL SEBAGAI SFINGTER ODDI
FUNGSI UTAMA KANDUNG EMPEDU ADALAH
MENYIMPAN DAN MEMEKATKAN EMPEDU KANDUNG EMPEDU MAMPU MENYIMPAN SEKITAR 40-60 ML
EMPEDU
HORMON CCK DILEPASKAN DARI SEL DUODENAL AKIBAT HASIL PENCERNAAN DARI
PROTEIN DAN LIPID, DAN HAL INI MERANGSANG TERJADINYA KONTRAKSI KANDUNG EMPED
PANKREAS
PANKREAS
MERUPAKAN
ORGAN YANG PANJANG DAN RAMPING
MERUPAKAN
KELENJAR KOMPLEKS TUBULO ALVEOLAR
MENYERUPAI SETANGKAI ANGGUR
DIBAGI
DALAM 3 SEGMEN UTAMA
ANATOMI PANKREAS
PANKREAS DIBENTUK DARI 2 SEL DASAR
•
SEL-SEL
EKSOKRIN YANG BERKELOMPOK-KELOMPOK DSBT ASINI
FUNGSINYA
MENGHSLKAN UNSUR-UNSUR GETAH PANKREAS
•
SEL-SEL
ENDOKRIN ATAU PULAU LANGENHARS MENGHASILKAN
SEKRET
ENDOKRIN, INSULIN, GLUKAGON YANG PENTING UTUK METABOLISME KARBOHIDRAT
IKTERUS
DAN METABOLISME BILIRUBIN
IKTERUS
ADALAH
PENIMBUNAN PIGMEN EMPEDU DALAM TUBUH MENYEBABKAN WARNA KUNING PADA JARINGAN
IKTERUS
DAPAT DIDETEKSI PADA :
•
SKLERA
(BAGIAN MATA YANG PUTIH)
•
KULIT/KEMIH
YANG → GELAP BILA BILIRUBIN SERUM 2-3 mg/100 ML
BILIRUBIN
NORMAL 0,2-0,9 mg/ML
1X
YANG MENJADI KUNING ADALAH JARINGAN YANG KAYA ELASTIN :
SKLERA
PERMUKAAN
BAWAH LIDAH
ORGAN
REPRODUKSI WANITA
•
GENITALIA
INTERNA ORGAN REPRODUKSI YANG
TERLETAK DI DALAM TUBUH
• OVARIUM
SEPASANG KANAN DAN KIRI, TERLETAK DI DALAM RONGGA PELVIS DENGAN
PENGGANTUNGANNYA DSBT MESOVARIUM OVARIUM SBG KELENJAR EKSOKRIN MENGHSLKAN SEL
TELUR SBG KELENJAR ENDOKRIN MENGHSLKAN SEL TELUR
OVARIUM
DIBUNGKUS SELAPIS SEL GEPENG DISEBUT EPITEl GERMINAL TERDIRI DARI BAGIAN :
KORTEX
--> OVUM E & P
MEDULA --> MENGANDUNG
SERABUT JARINGAN IKAT
FIBROELISTIK,
SERABUT SYARAF, PEMBULUH LIMFE DAN PEMBULUH DARAH
• TUBE
UTERINA SEPASANG KANAN DAN KIRI
BERUPA
SALURAN, YANG JUGA TERDAPAT DIDALAM RONGGA ABDOMEN UJUNG SEBELAH DISTALNYA
DISEBUT OSTIUM TUBAE, JARINGAN VASKULA YANG DISEBUT FIMBRE (MENYERUPAI JARI TANGAN)
APABILA ADA OVUM MASUK MELIWATI FIMBRAE DAN DIBAWA MELALUI TUBA UTERIN KE UTERUS
• UTERUS
TERDIRI
DARI FUNDUS (DASAR) UTERI
KORPUS (BADAN) UTERI
SERVIX
(LEHER) UTERI (BAGIAN YANG MENYEMPIT
DAN
BERHUBUNGAN DENGAN VAGINA)
MESOMETRIUM :
JARINGAN
PENYOKONG YANG MELIPUTI UTERUS
MIOMETRIUM :
DINDING
UTERUS YANG BANYAK MENGANDUNG KELENJAR DAN PEMBULUH DARAH LAPISAN TENGAH
PERIMETRIUM :
TERDIRI
DARI SEL SEL OTOT POLOS DAN LAPISAN PALING LUAR
GENITALIA
EKSTERNA
BAGIAN
ORGAN REPRODUKSI YANG BERADA DILUAR BAGIAN BADAN
• VULVA
STRUKTUR
KOMPLEK SECARA KESELURUHAN
• LABIA
MAYOR
BAGIAN
PALING LUAR DARI VULVA TERDIRI DARI LIPATAN KULIT MENGANDUNG LEMAK
• LABIA MINORA
SEPASANG
LIPATAN KULIT BNYK JAR. VASKULER TANPA LEMAK
SIKLUS
REPRODUKSI
ORGAN REPRODUKSI YANG MENGALAMI
SIKLUS REPRODUKSI ADALAH :
•
OVARIUM
DISEBUT SIKLUS OVARIUM
•
UTERUS
DISEBUT SIKLUS UTERUS ATAU MENSTRUASI
•
VAGINA
DISEBUT SIKLUS VAGINA
•
KALENJAR
MAME DISEBUT SIKLUS MAME
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI DAPAT DIBAGI DALAM
BEBERAPA FASE :
•
FASE
MENSTRUASI
•
FASE
PROLIFERASI
•
FASE
SEKRESI ATAU FASE LUTEUM/FASE PROGESTASI
•
FASE
ISKEMIK ATAU FASE PREMENSTRUASI
FASE
MENSTRUASI
HARI I MENSTRUASI ADALAH PERMULAAN
DARI SIKLUS MENSTRUASI, YAITU TERLEPASNYA LAPISAN FUNGSIONAL DARI ENDOMETRIUM,
BERSAMA ERITROSIT, LEUKOSIT, KELENJAR, KUMAN DAN ATAU TANPA SEL TELUR YANG
KELUAR MELALUI VAGINA SECARA SPONTAN. FASE INI LAMANYA 3-5 HARI
FASE
PROLIFERASI (FASE FOLIKULER)
OLEH PENGARUH ESTROGEN YANG
DIHASILKAN SEL-SEL FOLIKEL, PADA LAPISAN ENDOMETRIUM YANG SUDAH “TERLEPAS”
TADI, MULAI TERJADI REGENERASI EPITEL, MEMANJANGNYA KELENJAR-KELENJAR
ENDOMETRIUM DAN BERTAMBAHNYA JUMLAH SEL-SEL JARINGAN IKAT ENDOMETRIUM, LAMA
FASE INI ± 9 HARI (HARI KE 5 S/D HARI KE 14).
FASE
SEKRESI (FASE LUTEUM=PROGESTASI)
PROGESTERON YANG DIHASILKAN OLEH
KORPUS LUTEUM MENGINDUKSI KELENJAR-KELENJAR ENDOMETRIUM MENJADI LEBIH LEBAR,
BERKELOK-KELOK DAN MEMBUAT SEKRET DI SAMPING JARINGAN IKAT, ENDOMETRIUMNYA
SENDIRI ‘MEMBENGKAK’ (EDEMATUS), FASE INI BERLANGSUNG PADA HARI KE 14-27
FASE
ISKHEMIK (FASE PREMENSTRUASI)
APABILA SEL TELUR TIDAK DIBUAHI MAKA
KORPUS LUTEUM AKAN MENGALAMI DEGENERASI, PRODUKSI PROGESTERONNYA MENURUN DAN
SEBAGAI AKIBATNYA TERJADI PERUBAHAN (VASOKONSTRIKSI) PADA PEMBULUH DARAH
ENDOMETRIUM LAPISAN FUNGSIONAL ENDOMENTRIUM MENGERUT DAN BERWARNA PUCAT
(ISKHEMI) FASE INI BERLANGSUNG DARI HARI KE 27-28 (1 HARI)
SIKLUS
OVARIUM
FSH YANG DILEPASKAN OLEH HIPOFISIS
MEMPENGARUHI FOLIKEL YANG MASIH BERKEMBANG SEHINGGA MENJADI FOLIKEL YANG
VESIKULER, MEMBESAR DAN MENSEKRESIKAN ESTROGEN. BERTAMBAHNYA JUMLAH ESTROGEN
AKAN MENSTIMULASI LH DAN HIPOFESIS. FSH YANG MAKSIMAL AKAN DIIKUTI OLEH
MENINGKATNYA LH DAN MENYEBABKAN FOLIKEL BERKEMBANG MAKSIMAL JUGA, SEHINGGA
AKHIRNYA FOLIKEL AKAN PECAH (OVULASI). LH AKAN MENGUBAH KORPUS RUBRUM MENJADI
KORPUS LUTEUM UNTUK MENSEKRESIKAN ESTROGEN.
BAIK ESTROGEN MAUPUN PROGESTERON
BERFUNGSI MENGHIBISI FSH DI HIPOFISIS, DENGAN REPRESI YANG CUKUP KUAT FSH AKAN
BERKURANG, YANG DIIKUTI MENINGKATNYA LH SEHINGGA MERANGSANG KORPUS LUTEUM
BERFUNGSI, DENGAN MERENDAHNYA FSH (OLEH PENGARUH ESTROGEN DAN PROGESTERON) LAMA
KELAMAAN FUNGSI KORPUS LUTEUM JUGA AKAN MENURUN, SEHINGGA ESTROGEN DAN
PROGESTERON PADA AKHIRNYA AKAN MERENDAH. KEADAAN KEDUA HORMON YANG RENDAH INI
BERARTI REPRESI HIPOFISIS BERKURANG, MAKA PRODUKSI FSH AKAN KEMBALI AKTIF PADA
SIKLUS BERIKUTNYA.
SIKLUS UTERUS
STADIUM PERTUMBUHAN UTERUS
DIPENGARUHI OLEH HORMON OVARIUM, ESTROGEN MENYEBABKAN STADIUM PROLIFERASI DAN
PR0GESTERON BERKAITAN DENGAN STADIUM SEKRESI.
APABILA TIDAK TERJADI KEHAMILAN,
KORPUS LUTEUM AKAN MENGECIL DAN MENGHILANG DAN SETELAH ITU SIKLUS UTERUS AKAN
BERULANG KEMBALI.
APABILA ADA KEHAMILAN, KORPUS LUTEUM
AKAN TETAP DIPERTAHANKAN DENGAN ENDOMETRIUM PADA STADIUM SEKRESI = STADIUM
GESTASI, TETAPI TIDAK TERJADI LAGI OVULASI. HAL INI DISEBABKAN OLEH ADANYA PENGARUH
DARI HCG (HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN) UNTUK SEMENTARA WAKTU, YANG KEMUDIAN
DIAMBIL ALIH OLEH HORMON PLASENTA.
SIKULS VAGINA
PERTUMBUHAN EPITEL VAGINA SANGAT
DIPENGARUHI OLEH ESTROGEN, DENGAN MENINGGINYA ESTROGEN TERJADI PROLIFERASI
EPITEL, ESTROGEN MENURUN DIIKUTI DESKUAMASI DAN INFILTRASI LEUKOSIT. PADA SAAT
ESTROGEN TIDAK BERPENGARUH (STADIUM DIESTRUS) LAPISAN EPITEL JUGA PALING TIPIS.
SIKLUS MAME
SEBELUM PUBERTAS, KELENJAR MAME
DALAM KEADAAN RUDIMEN, SALURAN KELENJARNYA PENDEK DAN SEDIKIT PERCABANGANNYA.
PADA PUBERTAS, ESTROGEN MENINGKAT DI
DALAM DARAH, MENSTIMULASI PUTTING SUSU MENJADI BESAR, SALURAN KELENJAR MEMBESAR
DAN BERCABANG-CABANG.
PADA KEHAMILAN, PERTUMBUHAN KELENJAR
MAME SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA UJUNG SALURAN MEMBESAR DAN MENGHASILKAN
SEKRESINYA AKIBAT PENGARUH HORMON PROLAKTIN, YAITU HORMON YANG DIHASILKAN OLEH
SEL-SEL KARNOFIL DARI HIPOFISIS ANTERIOR.
PENGATURAN SIKLUS REPRODUKSI DALAM
KELUARGA BERENCANA (KB).
1. PENGATURAN SECARA BIOLOGIK
~
DISEBUT SISTEM KALENDER/PANTANG BERKALA/OGINO-KNAUSS
~
CARA MENGHITUNG “MASA SUBUR”.
LAMA
SIKLUS MENSTRUASI MIS SAMPAI HARI KE 31 MASA SUBURNYA HARI KE 15-19. DALAM HAL DEMIKIAN MAKA ADA “MASA SUBUR RELATIF”
YAITU HARI KE 12 S/D HARI KE 19
RISIKO KEHAMILAN SEKITAR 20%
2. PENGATURAN SECARA KONTRASEPSI
+KONTRASEPSI
HORMON BERBENTUK TABLET
RESIKO
KEHAMILAN (1-2%)
+KONTRASI
PSI HORMONAL DENGAN CARA DISUNTIKAN
OBAT
YANG DIGUNAKAN :
DMPA (DEPO-MEDROXY PROGESTERON
ACETAT)
NORETHISTERONE ENANTHATE
+KONTRASEPSI
HORMONAL “SUSUK”
CARA
KERJA KONTRASEPSI SUNTIK DAN PER ORAL CARA KERJANYA SBB :
•
MENGHALANGI
OVULASI DENGAN MEMPENGARUHI PADA HIPOTALAMUS-HIPOFISA-OVARIUM. TERJADI
PENEKANAN PRODUKSI FSH TANPA KENAIKAN TIBA-TIBA PRODUKSI LH. PADA PERTENGAHAN
SIKLUS TIDAK AKAN TERJADI OVALUSI.
•
MENINGKATKAN
KEKENTALAN SERVIKS SEHINGGA MENGHAMBAT PENETRASI SPERMA
•
MENJADIKAN
ENDOMETRIUM TIDAK SESUAI UNTUK NIDASI OLEH KARENA FASE ISTIRAHAT ATAU HANYA
SAMPAI FASE PROLIFERASI.
•
MENIMBULKAN
PERUBAHAN PADA TUBA FALLOPII SEHINGGA MENGGANGGU PENGANGKUTAN SEL TELUR MAUPUN
SPERMA.
3. PENGATURAN SECARA MEKANIK
ALAT-ALAT
YANG DIGUNAKAN SECARA MEKANIK INI BERFUNGSI MENCEGAH PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR
DAN SPEMATOZOA ATAU MENCEGAH TERJADI NIDASI (PEMBUAHAN/PERKEMBANGAN) DARI SEL
TELUR.
MACAM-MACAMNYA
:
SEJAK
1850 SM WANITA MESIR MENGGUNAKAN CAMPURAN TTT YANG BERUPA GUMPALAN DILETAKKAN
PADA VAGINA DAN BERFUNGSI SBG KONTRASEPSI BARIER.
TAHUN
1940 DITEMUKAN BENTUK SPONS.
LALU
WILDE TAHUN 1938 MENEMUKAN CERVICAL CUP YANG TERDIRI DARI KARET YANG DIMASUKKAN
KE DALAM SERVIKS.
MESSINGA
TAHUN 1880 MENCIPTAKAN DIAFRAGMA.
RESIKO
KEHAMILAN 18% ALAT-ALAT INI JARANG DIGUNAKAN.
KONDOM
DENGAN BERBAGAI VARIASI SERTA DILENGKAPI DENGAN CAMPURAN SPERMATISIDA.
INTRA
UTERINE DEVICE.
BENTUK
YANG BANYAK DIKENAL : DOUBLE COIL, LOOP, SPIRAL, BOW, CINCIN BAJA, DAN COPPER T
MEKANISME
KERJA IUD :
•
MENINGKATKAN
PERISTALTIK OTOT UTERUS DAN TUBA SEHINGGA MENDORONG SEL TELUR YANG BELUM ATAU
SUDAH DIBUAHI SULIT UNTUK BERIMPLANTASI.
•
MENGHASILKAN
ENZIM LUTEOLISIS YANG MEMPENGARUHI FUNGSI KORPUS LUTEUM.
•
MENGHASILKAN
SEL-SEL RADANG YANG BEREFEK TOKSIS TERHADAP EMBRIO YANG AKAN BERIMPLANTASI.
•
TERBENTUK
SEL BERBAGAI REAKSI TERHADAP ADANYA BENDA ASING, DAN SEL INI DAPAT MENSTIMULASI
FAGOSITOSIS TERHADAP SPERMATOZOA.
•
BERSIFAT
ABORTIFAN MEKANIK KARENA ENDOMETRIUM YANG MENGALAMI TRAUMA AKAN MENOLAK
IMPLANTASI EMBRIO MUDA. RESIKO KEGAGALANNYA ADALAH 1-5%
EFEK SAMPING DARI IUD :
•
MENORHAGI
ATAU METRORRAGIA
•
KADANG-KADANG
TERASA NYERI DISAMPING RASA KURANG ENAK “SPOTING”
•
KERAM
DAN NYERI DI BADAN BELAKANG BAGIAN BAWAH
•
DISPAREUNIA
(NYERI SAAT KOITUS)
•
INFEKSI
DI DAERAH PELVIS (2-3%)
•
PERFORASI
JARANG TERJADI TANPA KELUHAN ; KADANG-KADANG SAMPAI KE PLASENTA ATAU MEMBRAN
EKSTRA EMBRIONAL
•
HAMIL
EKTOPIK, KARENA NIDASI DITOLAK DIRONGGA UTERUS ATAU RONGGA TUBA, HAMIL EKTOPIK
DI OVARIUM MENINGKAT.
•
PENGATURAN
SECARA KIMIAWI
SPERMASIDA
BERARTI ZAT KIMIA YANG DIGUNAKAN BERSIFAT IMOLILISASI ATAU MEMATIKAN SPERMA
YANG BANYAK DIKENAL NONYL-PHENOXY-POLYETHOXETHANOL
DALAM BENTUK CAIRAN, BUSA, KRIM, JELI,
TABLET, SUPP
EFEK
SAMPING MENGIRITASI MUKOSA, KADANG-KADANG NYERI
ANGKA
KEGANG. LANNYA 9-38%
CARA
: MENARUH SPERMASIDA INI KE DALAM VAGINA SEBELUM MELAKUKAN HUBUNGAN KELAMIN
KONTRASEPSI
MENDIKAMENTOSA PADA PRIA
DISINI
DIGUNAKAN ZAT KIMIA STEROID ATAU BUKAN STEROID, DIBERIKAN SECARA ORAL DAN
BEKERJANYA SEBAGAI ANTI SPERMATOGENIK
PADA TAHUN-TAHUN TERAKHIR SEDANG DITELITI
PENGADAAN TABLET KB UNTUK PRIA
•
GISIPOL,
ZAT YANG TERDAPAT DALAM BIJI KAPAS, BERSIFAT SPERMATOGENIK. GISIPOL INI
MERUPAKAN OBAT KONTRASEPSI DI RRC
•
GABUNGAN
GESTAGEN-ANDROGEN. MEDROKSI PROGESTE RON ASETAT (MPA) DAN TESTOSTERON DENGAN
SUNTIKAN DAPAT MENGHAMBAT SPERMATOGENESIS
•
SULFASALAZIN,
YAITU OBAT UNTUK COLITIS (PENYAKIT CROIN) TERNYATA MEMPUNYAI EFEK
ANTIFERTILITAS
•
PENGATURAN
SECARA BEDAH ATAU STERILISASI
TINDAKAN
BEDAH PADA ORGAN REPRODUKSI
MENYEBABKAN SEORANG WANITA TIDAK
DAPAT HAMIL LAGI ATAU SEORANG PRIA TIDAK DAPAT MENGELUARKAN SPERMATO ZOA LAGI.
UNTUK TUJUAN KB, TINDAKAN BEDAH
DAPAT DILAKUKAN PADA SALURAN TUBA FALLOPII (SALURAN TELUR), SEHINGGA MENCEGAH
TRANSPORTASI DAN PERTEMUAN ANTARA SEL TELUR DENGAN SPERMATOZOA : a. TUBEKTOMI,
b. LIGASI TUBA.
LIGASI TUBA
TUBEKTOMI
YANG SERING DILAKUKAN IALAH CARA POMEROY, SETELAH
DIIKAT DILAKUKAN PEMOTONGAN PADA TUBA.
LIGASI,
SERINGKALI DENGAN METODA RING/KLEM, KEDUA SISI TUBA DIRAPATKAN, DIKLEM/RING
TANPA DILAKUKAN PEMOTONGAN TUBA
STERILISASI PADA WANITA IALAH
TINDAKAN YANG MENYEBABKAN WANITA TERSEBUT MENJADI STERIL (TIDAK MAMPU
BER-REPRODUKSI)
TERMASUK DALAM STERILLISASI INI :
•
OVAREKTOMI
(MENGANGKAT OVARIUM)
•
HISTEREKTOMI
(MENGANGKAT UTERUS)
•
KASTRASI
( KEBIRI) RADIASI (MENYINARI DENGAN SINAR RADIO
AKTIF
DOSIS TINGGI) PADA OVARIUM
•
TUBEKTOMI
(MENGANGKAT SEBAGIAN DARI TUBA)
VASEKTOMI PADA PRIA
VASEKTOMI
•
ADALAH
TINDAKAN BEDAH MEMOTONG DAN MENGANGKAT SEBAGIAN KECIL VAS DEFERENS KANAN DAN
KIRI MASING-MASING KURANG DARI SATU CM
•
HANYA
MENGHALANGI TRANSFORTASI SPERMATOZOA DAN TIDAK SAMA DENGAN KASTRASI (KL KIRI),
DENGAN MERUSAK KEDUA TESTIS ATAU OVARIUM
•
CARA
KB PRIA SANGAT EFEKTIF TIDAK MENGGANGGU HUBUNGAN SEKS AMAN BIAYA OPERASI
RELATIF MURAH DAPAT DILAKUKAN REANASTOMOSIS ATAU PENYAMBUNGAN KEMBALI VAS
DEFERENS LIBIDO PRIA TIDAK TERGANGGU o.k. SPERMA DAPAT DISIMPAN DI AMPULA VAS
DEFERENS ATAU VESIKA SEMINALIS, PASCA OPERASI SPERMA BARU HABIS SETELAH 10-15 X
EJAKULASI (±3 BULAN) KEMUDIAN, SPERMA DIABSORBSI OLEH TUBUH
STERILISASI
PADA
PRIA ADALAH TINDAKANN UNTUK MENJADIKAN STERIL (TDK ADANYA SPERMATOZOA),
TERMASUK RADIO-KASTRAS TESTIS (MENYINARI DENGAN SINAR RADIASI DOSIS TINGGI),
KASTRASI-PEMBEDAHAN DAN VASEKTOMI
ALAT
REPRODUKSI LAKI-LAKI
URETRA
ADALAH
ORGAN BERBENTUK PIPA YANG TERDAPAT ANTARA OSTIUM URETRA INTERNIUM DAN OSTIUM
URETRA EKSTERNUM
PADA URETRA DAPAT DIBEDAKAN :
•
PARS
POSTATIKA →
URETRA POSTERIOR
•
PARS
MEMBRANASCA → URETRA
POSTERIOR
•
PARS
SPONGIOSA →
URETRA ANTERIOR
URETRA PARS PROSTATIKA
BAGIAN INI TERLETAK DALAM GLANDULA
PROSTATA, ANTARA OSTUM URETRA
INTERNUM DAN FASIA DIAFRAGMA UROGENITAL SUPPARIOR, PANJANGNYA ± 3 cm DAN
MERUPAKAN BAGIAN URETRA TERLEBAR DENGAN DAYA DILATASI EPITEL
URETRA PARS MEMBRANASEA
BAGIAN URETRA ± 1,2 cm MULAI DARI
UJUNG PROSTAT SAMPAI UMBI ZAKAR DAN JUGA DILAPISI EPITEL TRANSISIONAL
URETRA PARS SPONGIOSA
BAGIAN URETRA TERPANJANG ± 15 cm
DARI FASIA DIAFRAGMA UROGENITALE INFERIOR SAMPAI OSTIUM URETRA EKSTERNUM
PENIS
DI
DALAM ZAKAR (PENIS) TERDAPAT 2 BADAN PENGEMBUNG (EREKTIL) :
•
KORPUS
SPONGIOSUM PENIS YANG MELIPUTI URETRA
•
KORPUS
KAVERNOSUM PENIS, DI SEBELAH DORSOLATERAL
KANAN
DAN KIRI KORPUS SPONGIOSUM PENIS
KORPUS SPONGIOSUM PENIS
BADAN PENGEMBUNG INI MELEBAR DI
KEDUA UJUNGNYA DENGAN MEMBENTUK UMBI ZAKAR (BULBUS PENIS) DI AKAR PENIS DAN
DIUJUNG BEBASNYA, YAKNI KEPALA ZAKAR (GLANS PENIS)
KORPUS KAVERNOSUM PENIS
KEDUA KORPUS KAVERNOSUM PENIS DI
AKAR PENIS BERPENCAR MASING-MASING MEMBENTUK KRUS PENIS YANG MEMPEROLEH FIKSASI
PADA RAMUS INTERIOR OSIS PUBIS DAN RAMUS SUPERIOR OSIS ISKII
PROSTAT
BERUKURAN 4X4 cm, TERLETAK DI BAWAH
KANDUNG KENCING, DI ATAS DIAFRAGMA UROGENITALE DAN MELIPUTI BAGIAN PERTAMA
URETRA, TERDIRI ATAS 2 LOBUS LATERAL DAN 1 LOBUS MEDIAL, SALURANNYA DILAPISI
OLEH EPITEL TORAK DAN BERMUARA PADA URETRA PARS PROSTATIKA
VESIKULA SEMINALIS
VESIKULA SEMINALIS MERUPAKAN ALAT
YANG GEPENG, LONJONG DAN PANJANG ± 5 cm, STRUKTUR DALAMNYA BERUPA TABUNG YANG
BERKELOK-KELOK. SALURAN KEDUA VESIKULA SEMINALIS MASING-MASING BERSATU DENGAN
BAGIAN TERAKHIR DUKTUS DEFERENS YANG HOMOLATERAL UNTUK MEMBENTUK DUKTUS
EYAKULATORIUS
DOKTUS DEFERENS
MERUPAKAN PIPA PENGHUBUNG YANG
TERLENTANG ANTARA KUTUB BAWAH EPIDIDIMIS DAN ALAS PTOSTATA DI KEDUA SISI TUBUH,
BAGIAN PERTAMA BERJALAN NAIK DI BELAKANGANG
EPIDIDIMIS LALU IKUT MEMBENTUK
FUNIKULUS SPERMATIKUS. BAGIAN
TERAKHIRNYA MELEBAR MENJADI AMPULA DUKTUS DEFERENTIS, KEMUDIAN MENYEMPIT DAN
BERSATU DENGAN SALURAN VESIKULA SEMINALIS MENJADI DUKTUS
TESTIS DAN EPIDIDIMIS
KEDUA
ALAT TERBUNGKUS DALAM KANTUNG, BUAH ZAKAR (SKROTUM). ANAK BUAH ZAKAR
(EPIDIDMIS) MELEKAT PADA PERMUKAAN POSTEROLATERAL BUAH ZAKAR TESTIS. DARI
TESTIS
DILEPASKAN
± 20 PIPA, YAITU DUKTUS EFERENTIS YANG MEMBENTUK KUTUB ATAS EPIDIDIMIS, LALU
BERSATU MENJADI SATU SALURAN YANG BERLIKU-LIKU DAN MEMBENTUK KAPUT DAN KAUDA
EPIDIDIMIS
SISTIM PEMBULUH GETAH DAN KELENJAR
GETAH BENING ALAT KELAMIN
KELENJAR GETAH BENING ALAT-ALAT
KELAMIN DIBEDAKAN MENJADI DUA KELOMPOK BESAR
•
TRAKTUS
HORIZONTALIS KELENJAR-KELENJAR INGUINAL SUPERFISIALIS DAN
KELENJAR-KELENJAR
INGUINAL DALAM (PROFUNDUS)
•
KELENJAR-KELENJAR
GETAH BENING DALAM PANGGUL DAN SEPANJANG AORTA ABDOMINALIS YANG TERUTAMA
MERUPAKAN KELENJAR-KELENJAR REGIONAL BAGI ALAT-ALAT REPRODUKSI
PADA PENIS
ANYAMAN
PEMBULUH GETAH BENING DANGKAL DITAMPUNG OLEH KELENJAR-KELENJAR INGUINAL
SUPERFISIAL MEDIAL, KADANG-KADANG DITAMPUNG OLEH KELENJAR-KELENJAR ILIAKA
EKSTERNA.
ANYAMAN
PEMBULUH GETAH BENING DALAM DITAMPUNG OLEH KELENJAR-KELENJAR INGUINAL DALAM
MEDIAL SKROTUM. DARI SKROTUM DITAMPUNG OLEH KELENJAR-KELENJAR INGUINAL
SUPERFISIAL MEDIAL URETRA GETAH BENINGNYA DITAMPUNG OLEH KELENJAR-KELENJAR
INGUINAL SUPERFISIAL MEDIAL, KELENJAR-KELENJAR INGUINAL DALAM DAN KADANG-KADANG
OLEH KELENJAR-KELENJAR ILIAKA EKSTERNA PROSTAT VESIKULA-SEMINALIS DITAMPUNG
OLEH KELENJAR-KELENJAR SAKRAL, ILIAKA EKSTERNA, INTERNA DAN ANOREKTAL TESTIS DAN EPIDIDIMIS DITAMPUNG
OLEH KELENJAR-KELENJAR ILIAKA EKSTERNA
DI SINI AK CUMAN MEMBAGIKAN BAUAT TEMAN-TEMAN KHUSUSNYA BAGI YANG BELUM DAPAT MATERINYA. TRIMS
TEORI 3, UNIV.SETIA BUDI 2010.